Dapet proyek? sapa yang gak seneng.
Ceritanya begini, konon (cieh.. kaya mo nge-dongeng aja) gue ma temen dapet project buat ngedesain rusa (Rumah Usaha) dengan luas tanah 280,56 M2. Rencananya bangunan ini nantinya digunakan sebagai rumah tinggal sekaligus tempat usaha. Kebetulan Client gue ini adalah seorang dokter dan istrinya ingin membuka salon kecantikan. Setelah konsultasi yang panjang x lebar x tinggi...aeh.. panjang lebar (:P), client gue punya budget se ..... rupiah. Akhirnya pulang ke rumah, temen gue nyalain kompi, buka Autocad, garis sana-garis sini, dimensi sana dimensi sini. Oke desain-nya temen gue sesuain dengan kondisi finansial si client. Temen gue bikin 2 alternatif desain dengan sedikit perbedaan di beberapa ornamen bangunan.
Bangunan yang temen gue desain merupakan rumah dua lantai dengan Luas Lt1= 99,84 M2 Luas Lt2= 52,75 M2 yang terdiri dari : 2 kamar tidur, 3 kamar mandi, 1 dapur, 1 ruang makan dan pantry, 1 ruang tamu dan keluarga, 1 ruang untuk gudang, 1 ruangan untuk praktek, 1 ruang tunggu, 1 ruangan untuk Salon. dan satu ruangan untuk santai ditambah 2 buah carport.
Singkat cerita, desain sudah beres tinggal dikasih ke client pada waktu yang telah dijanjikan sebelumnya. Berhari-hari si client mempertimbangkan diantara dua pilihan desain tersebut, akhirnya dia pilih salah satu desain dengan catatan redesain disana-sini. Temen gue revisi lagi desain tersebut sesuai dengan keiinginan client. Setelah konsultasi beberapa kali sampai pada akhirnya sepakat dengan desain yang gue ajukan berikut spesifikasi material yang diinginkan si client.
Belum selesai sampe disitu, tugas gue ma temen gue selanjutnya adalah menghitung biaya pembangunan atau RAB (Rencana Anggaran Biaya). Setelah survey harga material dan harga upah pengerjaan, gue utak atik di excel (Ms. Excel), akhirnya anggaran biaya jatuh pada angka sekian rupiah, tidak jauh dari budget si client.
Tahap selanjutnya adalah (ini pekerjaan yang paling gue suka) membuat tampilan 3 dimensi. Seperti biasa, untuk pekerjaan ini gue ngandelin kemampuan software 3DS Max ditunjang dengan beberapa plugin (RPC Archvision untuk library dan V-ray untuk merender). Setelah beberapa kali edit view sana view sini (dari berbagai tampak), berganti ganti angle camera, akhirnya gue render juga. Sreeeet.....! Jadi deh. Selanjutnya gue print di kertas photo glossy biar tampak lebih exclisive (hehe..biar client gue puas ngeliat hasil renderan gue). Besoknya gue janjian ketemuan ama client gue untuk nyerahin portofolio tersebut. Client gue cukup puas dengan hasil gambar akhir (3D), senengnya kalo jerih payah gue kepake ama client. Setelah diskusi masalah pembayaran dan pelaksanaan, akhirnya gue pamit pulang.
Ceritanya begini, konon (cieh.. kaya mo nge-dongeng aja) gue ma temen dapet project buat ngedesain rusa (Rumah Usaha) dengan luas tanah 280,56 M2. Rencananya bangunan ini nantinya digunakan sebagai rumah tinggal sekaligus tempat usaha. Kebetulan Client gue ini adalah seorang dokter dan istrinya ingin membuka salon kecantikan. Setelah konsultasi yang panjang x lebar x tinggi...aeh.. panjang lebar (:P), client gue punya budget se ..... rupiah. Akhirnya pulang ke rumah, temen gue nyalain kompi, buka Autocad, garis sana-garis sini, dimensi sana dimensi sini. Oke desain-nya temen gue sesuain dengan kondisi finansial si client. Temen gue bikin 2 alternatif desain dengan sedikit perbedaan di beberapa ornamen bangunan.
Bangunan yang temen gue desain merupakan rumah dua lantai dengan Luas Lt1= 99,84 M2 Luas Lt2= 52,75 M2 yang terdiri dari : 2 kamar tidur, 3 kamar mandi, 1 dapur, 1 ruang makan dan pantry, 1 ruang tamu dan keluarga, 1 ruang untuk gudang, 1 ruangan untuk praktek, 1 ruang tunggu, 1 ruangan untuk Salon. dan satu ruangan untuk santai ditambah 2 buah carport.
Singkat cerita, desain sudah beres tinggal dikasih ke client pada waktu yang telah dijanjikan sebelumnya. Berhari-hari si client mempertimbangkan diantara dua pilihan desain tersebut, akhirnya dia pilih salah satu desain dengan catatan redesain disana-sini. Temen gue revisi lagi desain tersebut sesuai dengan keiinginan client. Setelah konsultasi beberapa kali sampai pada akhirnya sepakat dengan desain yang gue ajukan berikut spesifikasi material yang diinginkan si client.
Belum selesai sampe disitu, tugas gue ma temen gue selanjutnya adalah menghitung biaya pembangunan atau RAB (Rencana Anggaran Biaya). Setelah survey harga material dan harga upah pengerjaan, gue utak atik di excel (Ms. Excel), akhirnya anggaran biaya jatuh pada angka sekian rupiah, tidak jauh dari budget si client.
Tahap selanjutnya adalah (ini pekerjaan yang paling gue suka) membuat tampilan 3 dimensi. Seperti biasa, untuk pekerjaan ini gue ngandelin kemampuan software 3DS Max ditunjang dengan beberapa plugin (RPC Archvision untuk library dan V-ray untuk merender). Setelah beberapa kali edit view sana view sini (dari berbagai tampak), berganti ganti angle camera, akhirnya gue render juga. Sreeeet.....! Jadi deh. Selanjutnya gue print di kertas photo glossy biar tampak lebih exclisive (hehe..biar client gue puas ngeliat hasil renderan gue). Besoknya gue janjian ketemuan ama client gue untuk nyerahin portofolio tersebut. Client gue cukup puas dengan hasil gambar akhir (3D), senengnya kalo jerih payah gue kepake ama client. Setelah diskusi masalah pembayaran dan pelaksanaan, akhirnya gue pamit pulang.
4 comments:
Asiknya yang dapet proyek.. Mas bisa desain ya..?! Kapan-kapan bantuin aku buat desain rumah ya mas. salam kenal dari Bang Del..
sabar pakde moga ja lancar dikemudian hari...........
@Mubarock: Sama-sama...!
@Bang Del : Ok... Siap...!
@Forbiana : Mudah-mudahan..!
mas boleh dunk tukeran link !!!
Posting Komentar